Apa Itu Rencana Strategis?
Rencana strategis adalah panduan tertulis yang membantu sebuah perusahaan atau tim mencapai tujuan besar mereka. Misalnya, kamu ingin meluncurkan produk baru atau memperbarui identitas brand—nah, kamu tidak bisa asal jalan. Kamu butuh rencana yang jelas, seperti peta yang menunjukkan:
Di mana kamu mulai
Ke mana kamu ingin pergi
Dan bagaimana kamu akan sampai ke sana
Dengan rencana strategis yang baik, semua orang di tim tahu tujuan akhirnya, dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Gambaran Umum Perencanaan Strategis
Rencana strategis biasanya berfokus pada empat komponen utama:
1. Pernyataan Misi dan Visi
Misi menjelaskan tujuan utama perusahaan sekarang. Misalnya, “memberikan layanan kesehatan yang terjangkau.”
Visi menggambarkan masa depan yang ingin dicapai. Misalnya, “menjadi penyedia layanan kesehatan nomor satu di Asia Tenggara.”
2. Fokus Utama
Ini adalah bagian-bagian penting dalam bisnis yang perlu perhatian lebih. Kamu bisa menemukan area fokus ini lewat:
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Riset pelanggan
Analisis pesaing
3. Tujuan
Tujuan harus jelas, bisa diukur, dan sesuai dengan misi & visi. Tujuan ini menjadi dasar untuk mengevaluasi apakah kamu sedang menuju keberhasilan atau tidak.
4. Rencana Aksi
Di sini kamu buat daftar apa saja yang harus dilakukan, siapa yang melakukan, dan kapan harus selesai. Ibaratnya seperti to-do list versi besar untuk perusahaan.
3 Manfaat Utama dari Rencana Strategis
Semua tim bergerak ke arah yang sama
Jadi tidak ada yang kerja asal-asalan atau kehilangan arah. Semua keputusan kreatif atau operasional mengikuti satu arah yang sudah ditentukan.
Membantu mengambil keputusan dengan lebih percaya diri
Karena rencana dibuat berdasarkan data dan analisis, bukan hanya feeling.
Bisa melacak kemajuan secara terukur
Kamu bisa tahu seberapa dekat dengan tujuan dan apa yang masih kurang.
6 Langkah Membuat Rencana Strategis
Langkah 1: Kumpulkan Orang-Orang Penting (Stakeholder)
Pertama, kamu perlu libatkan orang-orang yang akan terpengaruh atau berperan penting dalam rencana ini, misalnya:
Pemilik usaha
Manajer divisi
Tim pemasaran
Tim keuangan
Tapi jangan libatkan terlalu banyak orang karena bisa bikin proses jadi lambat. Pilih satu orang sebagai koordinator yang bertanggung jawab memimpin proses dari awal sampai akhir.
Langkah 2: Kumpulkan Data yang Relevan
Kamu perlu tahu di mana posisi bisnismu sekarang. Caranya dengan mengumpulkan data seperti:
Rencana strategis yang pernah dibuat sebelumnya
Laporan dari pemimpin perusahaan
Data keuangan dan penjualan
Hasil riset pasar dan pesaing
Feedback pelanggan
Dari data ini kamu bisa tahu kekuatan dan kelemahan bisnis kamu saat ini.
Langkah 3: Temukan Insight dan Pola
Setelah kumpulkan data, kamu perlu menganalisisnya. Salah satu cara paling populer adalah:
SWOT Analysis
Strengths (Kekuatan): Hal-hal yang kamu unggulkan
Weaknesses (Kelemahan): Kekurangan yang perlu diperbaiki
Opportunities (Peluang): Kesempatan yang bisa dimanfaatkan
Threats (Ancaman): Tantangan atau risiko dari luar
Contoh: Kalau kamu toko kopi, kekuatanmu mungkin rasa kopi yang khas. Kelemahanmu mungkin lokasi yang kurang strategis.
Langkah 4: Buat Tujuan Strategis
Tujuan itu harus SMART, yaitu:
Specific (Spesifik): Jelas dan langsung ke intinya.
Measurable (Terukur): Bisa diukur, misalnya “naikkan penjualan 20%”.
Achievable (Dapat dicapai): Jangan terlalu muluk. Harus realistis.
Relevant (Relevan): Harus nyambung dengan visi dan misi perusahaan.
Time-bound (Ada waktunya): Harus ada tenggat waktu. Misalnya, “selesai dalam 6 bulan”.
Langkah 5: Buat Rencana Aksi (Action Plan)
Tujuan tanpa tindakan tidak ada artinya. Di sini kamu:
Uraikan tujuan menjadi langkah-langkah kecil
Tentukan sumber daya yang dibutuhkan (waktu, uang, tenaga)
Tetapkan siapa yang melakukan apa
Buat jadwal pelaksanaan
Kamu bisa gunakan template action plan dari FigJam agar semua bisa langsung dikerjakan.
Langkah 6: Jalankan, Pantau, dan Perbarui
Rencana harus dieksekusi, tapi juga dipantau dan disesuaikan jika ada perubahan. Gunakan KPI (Key Performance Indicators) untuk mengukur apakah rencana kamu berjalan sesuai harapan. Kalau ada yang tidak sesuai, kamu bisa cepat ambil tindakan.
3 Tips Penting dari Praktik Industri
Buat sesingkat mungkin
Banyak perusahaan hanya membuat 1 halaman yang isinya ringkasan strategi dan rencana. Simpel tapi jelas.
Komunikasi yang jelas dan konsisten
Jangan buat rencana hanya untuk manajemen. Semua tim harus mengerti isi dan tujuannya.
Tetapkan prioritas yang jelas
Tim perlu tahu apa yang paling penting dan kenapa itu jadi prioritas.
5 Alat Profesional dari Figma untuk Perencanaan Strategis
Figma (melalui FigJam) menyediakan beberapa alat yang sangat membantu:
Vision, Mission, Values Pyramid: Menyusun nilai dan arah perusahaan.
RACI Matrix: Menjelaskan peran masing-masing orang dalam proyek.
Gantt Chart: Membuat timeline yang jelas.
Quarterly Business Review: Evaluasi setiap 3 bulan.
Work Plan: Rencana kerja yang menghubungkan semua tim.
Wujudkan Rencana Strategis dengan FigJam
Rencana strategis bukan cuma dokumen formal, tapi visi bersama yang bisa dijalankan. Dengan FigJam, kamu bisa menggunakan template gratis yang memudahkan kamu merencanakan, mengatur, dan mewujudkan tujuan bisnis dengan lebih kolaboratif dan efisien.
Wujudkan Rencana Strategis dengan FigJam
Rencana strategis bukan cuma dokumen formal, tapi visi bersama yang bisa dijalankan. Dengan FigJam, kamu bisa menggunakan template gratis yang memudahkan kamu merencanakan, mengatur, dan mewujudkan tujuan bisnis dengan lebih kolaboratif dan efisien.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal