Apa Itu SWOT Analysis?
SWOT Analysis adalah cara berpikir yang membantu kamu memahami situasi atau kondisi dari ide, proyek, bisnis, atau tim kamu—baik dari sisi kekuatan, kelemahan, peluang, maupun ancaman.
Jadi, kalau kamu punya ide baru—misalnya aplikasi kesehatan mental berbasis AI—kamu bisa pakai SWOT Analysis buat melihat potensi dan tantangan dari ide tersebut, sebelum kamu benar-benar mulai jalan atau cari pendanaan.
Analisis ini sangat bermanfaat karena membuat kamu berhenti sejenak dari rutinitas dan berpikir lebih luas:
Apa yang kamu kuasai?
Apa yang perlu diperbaiki?
Peluang apa yang bisa dimanfaatkan?
Risiko apa yang harus dihindari?
Apa Arti SWOT?
SWOT adalah singkatan dari:
Strengths (Kekuatan)
Hal-hal positif atau keunggulan yang kamu punya, yang bikin ide atau bisnis kamu lebih unggul dari yang lain. Contohnya:
Tim yang ahli
Teknologi yang canggih
Produk yang disukai pengguna
Proses kerja yang efisien
Pertanyaan bantu:
Apa yang bikin kamu lebih baik dari pesaing?
Apa yang paling disukai pelanggan dari kamu?
Apa nilai tambah yang kamu tawarkan?
Weaknesses (Kelemahan)
Hal-hal yang bisa menghambat kemajuan kamu. Ini adalah kekurangan internal yang perlu diwaspadai dan diperbaiki. Misalnya:
Tim yang masih kecil
Kurangnya dana atau waktu
Kurangnya pengalaman di bidang tertentu
Masalah komunikasi tim
Pertanyaan bantu:
Apa yang kurang berjalan baik?
Di bagian mana pelanggan memberi kritik?
Apa yang dilakukan pesaing dengan lebih baik?
Opportunities (Peluang)
Faktor dari luar yang bisa kamu manfaatkan untuk berkembang. Peluang ini bisa datang dari perubahan pasar, tren teknologi, atau kebutuhan baru dari pelanggan. Contohnya:
Munculnya teknologi baru (misalnya AI)
Perubahan gaya hidup atau kebiasaan orang
Kurangnya produk sejenis di pasaran
Potensi kerja sama dengan pihak lain
Pertanyaan bantu:
Tren apa yang sedang naik daun?
Apakah ada celah pasar yang belum banyak digarap?
Bisakah kamu bermitra dengan pihak lain?
Threats (Ancaman)
Risiko dari luar yang bisa menghambat atau membahayakan proyek kamu. Ini bisa berupa pesaing yang kuat, perubahan regulasi, atau krisis ekonomi. Misalnya:
Munculnya kompetitor baru
Perubahan kebijakan pemerintah
Harga bahan baku yang naik
Masalah keamanan data
Pertanyaan bantu:
Siapa kompetitor terkuat kamu?
Apakah ada perubahan tren yang bisa merugikan?
Apa yang bisa mengganggu kelangsungan bisnismu?
Cara Melakukan SWOT Analysis dalam 5 Langkah
1. Kumpulkan Tim
Ajak orang-orang dari berbagai bagian dalam perusahaan (misalnya tim marketing, desain, IT, dll.). Semakin banyak sudut pandang, semakin lengkap hasilnya.
Jelaskan ke semua orang tujuan analisis ini: misalnya untuk mengembangkan produk baru, mengevaluasi strategi, atau menyiapkan presentasi ke investor.
2. Brainstorm Ide
Mulailah sesi curah pendapat (brainstorming) dengan membahas empat bagian SWOT satu per satu.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan bantu seperti di atas agar diskusi tetap terarah.
Sediakan waktu tertentu (misalnya 10 menit per bagian)
Pakai papan digital seperti FigJam supaya ide mudah dicatat dan dilihat semua orang
Pastikan semua pendapat dihargai—nggak ada ide yang salah!
3. Analisis Hasil Diskusi
Setelah semua ide terkumpul, lihat pola atau hubungan antar elemen. Misalnya:
Kekuatan apa yang bisa kamu pakai untuk mengambil peluang?
Kelemahan mana yang bisa jadi masalah besar kalau dikombinasikan dengan ancaman luar?
Dari sini, kamu bisa mulai melihat strategi yang masuk akal untuk dilakukan.
4. Buat Rencana Aksi
Setelah tahu situasi internal dan eksternal kamu, saatnya buat rencana konkret.
Tentukan tujuan (misalnya: "dalam 3 bulan, tambah pengguna 50%")
Buat daftar tugas-tugas yang harus dilakukan
Tentukan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap tugas
Tetapkan tenggat waktu dan indikator keberhasilan
5. Tinjau dan Perbarui Secara Berkala
SWOT Analysis bukan satu kali buat, terus ditinggal. Dunia terus berubah, jadi kamu juga perlu sering mengecek apakah analisisnya masih relevan.
Lakukan evaluasi rutin:
Cek apakah tugas sudah berjalan sesuai rencana
Perbarui SWOT jika ada perubahan pasar
Tambahkan ancaman baru atau peluang baru yang muncul
Sesuaikan prioritas strategi
Contoh SWOT Analysis
Misalnya kamu bikin aplikasi food delivery baru yang fokus pada kenyamanan pengguna.
SWOT |
Contoh |
Strengths |
Tim desain hebat, konsep inovatif, koneksi dengan industri restoran |
Weaknesses |
Dana terbatas, tidak punya peneliti UX, tim marketing masih kecil |
Opportunities |
Permintaan tinggi, potensi kerja sama restoran, teknologi AI |
Threats |
Banyak pesaing, biaya operasional naik, kesulitan soal aksesibilitas |
Dari contoh di atas, kamu bisa ambil strategi seperti:
Fokus pada personalisasi & UX sebagai pembeda
Lakukan riset pengguna dengan cara hemat
Bangun kerja sama strategis dengan restoran
Manfaat SWOT Analysis
Membantu merancang strategi yang lebih tepat.
Kamu bisa melihat kondisi secara menyeluruh, bukan hanya dari satu sisi.
Mempermudah pengambilan keputusan.
Karena kamu sudah tahu semua faktor penting, keputusan jadi lebih matang dan tidak asal.
Lebih siap menghadapi perubahan.
SWOT membantumu beradaptasi dengan cepat kalau ada tren baru atau ancaman datang.
Memberi keunggulan kompetitif.
Kalau kamu tahu kekuatan dan peluangmu, kamu bisa jadi lebih unggul dari yang lain.
Gunakan FigJam untuk Membuat SWOT Analysis
FigJam dari Figma menyediakan alat bantu interaktif untuk SWOT Analysis:
Template siap pakai
Papan kolaborasi online
Fitur stempel, timer, audio untuk sesi brainstorming yang seru
Cocok untuk kerja tim jarak jauh atau hybrid
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals