Install Web App

Belajar Figma #38 Style Guide

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

30 April 2025

Apa Itu Style Guide?

Style guide (atau panduan gaya) adalah buku panduan yang menjelaskan bagaimana sebuah merek (brand) harus ditampilkan dan terdengar. Mulai dari logo, warna, font, gaya tulisan, sampai nada bicara—semuanya dijelaskan agar merek kamu tampil konsisten di mana pun: website, media sosial, iklan, hingga kemasan produk.

Bayangkan kamu punya sebuah tim besar, dengan banyak orang yang bekerja untuk brand kamu—desainer, penulis, marketing, tim produk, dan lainnya. Nah, supaya semua orang menampilkan merek kamu dengan cara yang sama dan seragam, mereka butuh satu pedoman. Itulah fungsi style guide.

Kenapa Style Guide Penting?

Berikut alasan kenapa semua brand sebaiknya punya style guide:

  1. Biar Konsisten di Mana Pun

    • Style guide memastikan merek kamu terlihat dan terdengar sama, baik di Instagram, website, atau kemasan produk.

  2. Memudahkan Tim Kerja

    • Semua orang, dari desainer sampai penulis, bisa dengan cepat tahu cara pakai logo, warna, font, dan lainnya.

  3. Menghemat Waktu dan Tenaga

    • Enggak perlu nanya-nanya lagi soal ukuran logo atau warna yang harus dipakai—semua sudah ada di panduan.

  4. Memperkuat Identitas Merek

    • Dengan tampilan yang konsisten, orang jadi lebih cepat mengenali merek kamu.

  5. Mempercepat Pembuatan Konten

    • Karena semua elemen desain dan tulisan sudah diatur, tim bisa langsung bikin konten tanpa bingung.

Kapan Harus Bikin Style Guide?

Sebaiknya kamu membuat style guide sedini mungkin, bahkan ketika brand kamu masih baru.

Tapi style guide bukanlah dokumen yang selesai sekali lalu ditinggal. Justru, kamu harus rajin memperbaruinya! Misalnya, setiap 6 bulan sekali, atau saat ada perubahan besar seperti rebranding atau kamu menargetkan audiens baru.

Isi Penting dalam Sebuah Style Guide

Berikut adalah elemen-elemen utama yang biasanya ada dalam style guide:

1. Cerita Merek (Brand Story)

  • Ini berisi cerita tentang siapa kamu, apa tujuanmu, masalah apa yang kamu bantu selesaikan untuk pelanggan, dan apa nilai-nilai (values) yang kamu pegang.

  • Contohnya: “Kami adalah brand lokal yang ingin membawa kualitas terbaik dengan harga terjangkau untuk masyarakat Indonesia.”

2. Target Audiens

  • Siapa yang kamu sasar? Remaja? Mahasiswa? Ibu rumah tangga? Pebisnis?

  • Ini penting agar nada bicara dan tampilan desain kamu sesuai dengan mereka.

3. Identitas Visual (Visual Identity)

  • Termasuk logo (dan cara penggunaannya), warna utama dan warna pelengkap (beserta kode warna HEX/RGB/CMYK), jenis huruf (font), ukuran huruf, ikon, dan gaya gambar.

  • Contoh: Logo tidak boleh diputar, warna biru hanya boleh digunakan sebagai latar belakang utama, font utama: Poppins.

4. Suara Merek (Brand Voice)

  • Gaya berbicara merek kamu. Apakah kamu ingin terdengar formal, santai, humoris, ramah, atau profesional?

  • Contoh: Suara merek kami “ceria, modern, dan penuh semangat, tapi tetap sopan.”

5. Panduan Penulisan (Writing Guidelines)

  • Aturan dalam penulisan seperti gaya bahasa, kata-kata yang disarankan dan yang harus dihindari, tanda baca, serta tingkat kesederhanaan kalimat.

  • Contoh: Gunakan “kamu” bukan “anda”. Hindari kata-kata teknis yang rumit.

Cara Membuat Style Guide dalam 4 Langkah

Langkah 1: Buat Kerangka Isi

Tentukan bagian-bagian apa saja yang ingin kamu masukkan ke dalam style guide. Gunakan daftar isi supaya mudah dibaca. Misalnya:

  • Tentang Brand

  • Logo

  • Warna

  • Tipografi

  • Gaya Bahasa

  • Contoh Penggunaan

Langkah 2: Kumpulkan Aturan-Aturnya

  • Mulai dari visi, misi, nilai perusahaan, lalu masuk ke aturan visual seperti warna dan font.

  • Libatkan tim desain dan tim marketing untuk menyusun aturan visual dan penulisan.

  • Batasi halaman sekitar 25–35 halaman agar tidak terlalu panjang tapi tetap lengkap.

  • Kamu bisa tambahkan link tambahan jika perlu.

Langkah 3: Tinjau dan Revisi

  • Ajak beberapa orang (misalnya manajer, desainer senior, pemilik brand) untuk memberi masukan.

  • Perbaiki bagian-bagian yang tidak jelas atau terlalu rumit.

  • Setelah selesai, minta persetujuan dari pimpinan atau direktur kreatif.

Langkah 4: Bagikan ke Semua Tim

  • Setelah final, sebarkan panduan ini ke semua tim—bisa lewat email, presentasi di meeting, atau unggah ke platform bersama seperti Google Drive atau Notion.

  • Pastikan semua tim tahu di mana mereka bisa mengakses style guide ini.

Tips Tambahan Supaya Style Guide Kamu Lebih Efektif

  1. Buat Mudah Diakses

    • Simpan di tempat yang gampang dijangkau siapa pun, seperti Google Docs, Notion, atau langsung di Figma.

  2. Selalu Perbarui Secara Berkala

    • Jangan anggap ini dokumen mati. Update setiap kali ada perubahan gaya, target audiens baru, atau produk baru.

  3. Berikan Contoh Nyata

    • Tampilkan contoh yang benar dan salah dalam penggunaan logo, warna, atau gaya tulisan agar semua orang paham secara visual.

Mulai Style Guide Kamu dengan Figma

Figma punya banyak template dan contoh dari desainer lain yang bisa kamu tiru. Kamu bisa brainstorming di FigJam dulu untuk menentukan isi dan urutannya, lalu mulai membuat visualnya langsung di Figma.

Kalau bingung, tinggal cari “Brand Style Guide” di Figma Community—akan muncul banyak contoh gratis!

Sumber Inspirasi

Kalau kamu butuh ide atau contoh dari merek-merek besar, coba cek situs berikut:

  • Brand New

  • It’s Nice That

  • The Index

  • Standards

  • Branding Style Guides

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya