Apa Itu User Journey Map?
Bayangkan kamu punya toko online atau aplikasi. User journey map adalah peta perjalanan pengguna yang menggambarkan langkah demi langkah yang mereka lalui ketika menggunakan produkmu.
Tujuan dari peta ini adalah supaya kamu bisa melihat pengalaman pengguna dari sudut pandang mereka. Di mana mereka mulai? Apa saja yang mereka alami? Apa yang membuat mereka senang? Dan apa yang bikin mereka bingung atau frustrasi?
Contohnya, kamu punya aplikasi belanja online. Banyak pengguna memasukkan barang ke keranjang, tapi malah nggak jadi checkout. Nah, dengan user journey map, kamu bisa melacak bagian mana yang bikin mereka batal beli, lalu memperbaikinya supaya lebih nyaman dan mudah digunakan.
Kenapa User Journey Map Penting?
User journey map membantu kamu dan timmu:
Memahami apa yang dirasakan pengguna saat menggunakan produkmu.
Menemukan masalah atau hambatan di dalam aplikasi/website.
Meningkatkan pengalaman pengguna supaya mereka lebih puas dan mungkin akan kembali lagi atau bahkan merekomendasikan produkmu ke orang lain.
Membantu tim (desainer, developer, marketing) untuk punya pandangan yang sama soal kebutuhan dan harapan pengguna.
Bentuk User Journey Map Seperti Apa?
Biasanya, user journey map itu berupa diagram alur atau tabel. Kamu bisa melihat dari awal sampai akhir, dari pertama kali pengguna mengenal produkmu sampai mereka jadi pelanggan tetap (atau bahkan berhenti di tengah jalan). Di setiap langkah, kamu bisa tulis:
Apa yang mereka lakukan?
Apa yang mereka pikirkan?
Apa yang mereka rasakan?
Apa masalah atau kesulitan yang mereka temui?
Misalnya, kamu punya aplikasi freelance. Pengguna datang untuk mencari jasa freelance, tapi kalau proses pencariannya ribet atau pembayarannya ribet, bisa jadi mereka pergi sebelum menyelesaikan transaksi. Hal-hal seperti ini akan kelihatan jelas di user journey map.
5 Tahapan Umum dalam Perjalanan Pengguna
Biasanya, user journey dibagi menjadi 5 tahap utama, yaitu:
Awareness (Sadar): Pengguna pertama kali mengenal produkmu. Contohnya, mereka lihat iklan di Instagram atau baca artikel yang menyebutkan aplikasimu.
Consideration (Pertimbangan): Mereka mulai tertarik dan mencari tahu lebih lanjut. Mereka mungkin buka websitemu, lihat review, atau tanya teman.
Decision (Keputusan): Mereka mulai membandingkan produkmu dengan yang lain dan memutuskan apakah akan lanjut atau tidak.
Purchase (Pembelian): Mereka membeli produkmu atau menggunakan layananmu. Kalau prosesnya gampang, mereka senang. Kalau ribet, mereka bisa batal.
Retention (Retensi): Setelah membeli, apakah mereka tetap pakai produkmu? Apakah kamu kirim email follow-up yang membantu atau malah mengganggu?
Jenis-Jenis User Journey Map
Ada dua jenis utama:
1. Current-State Journey Map (Kondisi Saat Ini)
Ini menggambarkan apa yang sedang terjadi sekarang. Cocok dipakai kalau kamu mau tahu bagian mana dari produkmu yang membingungkan pengguna atau membuat mereka frustrasi.
Misalnya: Di aplikasi pelatihan anjing, ternyata banyak orang batal beli setelah masuk halaman pembayaran. Dari sini kamu bisa lihat, mungkin masalahnya karena form-nya terlalu panjang, atau metode pembayarannya nggak lengkap.
2. Future-State Journey Map (Kondisi Ideal)
Ini seperti gambaran masa depan, di mana kamu membayangkan perjalanan pengguna yang sempurna. Kamu bisa pakai ini saat merancang fitur baru atau membuat versi lebih baik dari produkmu sekarang.
Contohnya, kamu ingin pengguna langsung bisa belajar dari video pelatihan anjing tanpa harus daftar dulu. Kamu bisa bikin journey map versi idealnya, lalu coba uji ke pengguna apakah ide ini memang disukai.
Cara Membuat User Journey Map (Langkah Demi Langkah)
Berikut 5 langkah mudah yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Persona dan Tujuan Pengguna
Buat gambaran siapa penggunamu. Kumpulkan data seperti umur, pekerjaan, kebiasaan, dan kebutuhan mereka. Tujuannya bukan cuma jualan, tapi membantu mereka mencapai sesuatu.
Contoh: Pengguna aplikasimu adalah orang tua yang ingin anaknya bisa akrab dengan anak anjing. Tujuan mereka bukan cuma "latih anjing", tapi "ajarkan anak saya cara bermain dengan anjing".
2. Cari Titik-Titik Interaksi (Touchpoints)
Di mana saja pengguna berinteraksi dengan produkmu? Bisa lewat iklan di media sosial, halaman produk, halaman checkout, email, dan lain-lain. Semua titik ini penting untuk dipetakan.
3. Gambarkan Tahap-Tahap Perjalanan
Buat visual yang menunjukkan alur pengguna dari awal sampai akhir. Bisa berupa bagan, diagram alur, atau storyboard.
4. Catat Tindakan dan Reaksi Pengguna
Tulis apa yang mereka lakukan, pikirkan, dan rasakan di setiap tahap. Contoh: “Pengguna bingung karena tidak ada tombol ‘lihat video demo’ di halaman awal.”
5. Uji dan Perbaiki
Tunjukkan peta ini ke pengguna nyata. Minta mereka kasih feedback: mana yang membingungkan? Mana yang mereka suka? Lalu gunakan masukan itu untuk memperbaiki peta dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Gunakan FigJam untuk Membuat User Journey Map
Figma punya alat bernama FigJam, semacam papan tulis digital yang bisa digunakan bareng-bareng oleh timmu. Kamu bisa:
Pakai template user journey map dari komunitas Figma.
Drag & drop elemen seperti persona, icon, teks, dan lainnya.
Tambahkan ide dari tim lain seperti developer, marketing, atau customer support.
Bonus Tips:
Kalau kamu ingin memetakan juga proses di balik layar (seperti sistem internal atau peran tim), kamu bisa pakai service blueprint. Ini semacam versi lanjutan dari journey map yang menghubungkan pengalaman pengguna dengan apa yang terjadi di balik layar (misalnya CS, sistem pembayaran, dll).
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals