Install Web App

Belajar Figma. #140 Gantt Chart

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

04 Juni 2025

Apa Itu Gantt Chart?

Gantt chart adalah semacam grafik batang yang menunjukkan jadwal kerja atau proyek dalam bentuk visual. Grafik ini membantu kamu dan tim melihat apa saja tugas-tugas dalam sebuah proyek, kapan tugas-tugas itu mulai dan selesai, serta bagaimana urutannya.

Bayangin kamu lagi ngerjain proyek besar, misalnya bikin website. Nah, Gantt chart bisa bantu kamu bagi proyek itu jadi langkah-langkah kecil, lalu tunjukin kapan masing-masing langkah harus dikerjain. Jadi, kamu bisa lihat semuanya dalam satu tampilan — kayak kalender proyek tapi lebih lengkap.

Gantt chart ini udah dipakai sejak lama banget, awalnya dibuat oleh seorang insinyur bernama Henry Gantt di akhir 1800-an. Dulu buat ngecek kerja karyawan, tapi sekarang dipakai buat banyak hal, terutama dalam manajemen proyek.

Untuk Apa Sih Gantt Chart Dipakai?

Gantt chart itu dipakai karena:

  1. Bikin proyek kelihatan jelas
    Proyek besar bisa dibikin lebih mudah dipahami karena dibagi jadi tugas-tugas kecil yang bisa dilihat satu per satu.

  2. Ngebantu ngatur waktu
    Kamu bisa lihat kapan tugas dimulai dan kapan harus selesai, jadi semua orang bisa kerja sesuai jadwal.

  3. Lihat hubungan antar tugas
    Kadang ada tugas yang gak bisa dimulai sebelum tugas lain selesai. Gantt chart bantu tunjukin hal itu, biar gak tumpang tindih atau keliru urutan kerja.

Contoh: Tim kamu lagi bikin halaman web baru. Tentu kamu gak bisa langsung publish kalau kontennya belum selesai. Dengan Gantt chart, semua itu kelihatan jelas: mana yang duluan, siapa yang kerjain, kapan selesai.

Siapa Aja yang Pakai Gantt Chart?

Gantt chart bisa dipakai siapa aja yang pegang proyek. Tapi yang paling sering pakai antara lain:

  • Manajer proyek
    Mereka butuh alat buat ngatur tim dan jadwal.

  • Manajer produk
    Supaya fitur atau produk baru bisa diluncurkan tepat waktu.

  • Tim desain, developer, marketing, sampai event organizer
    Mereka butuh gambaran jelas soal tugas dan waktunya.

Intinya, siapa pun yang punya proyek dengan banyak tugas bisa pakai Gantt chart buat bantu atur semuanya.

Gimana Tahu Kalau Proyekmu Cocok Pakai Gantt Chart?

Kalau kamu lagi ngerjain proyek yang punya:

  • Banyak tugas

  • Banyak orang terlibat

  • Jadwal yang harus diikuti

  • Tugas-tugas yang saling bergantung

...maka Gantt chart cocok banget buat kamu.

Manfaat utamanya:

  • Semua bisa lihat urutan kerja dari awal sampai akhir

  • Bisa lihat siapa ngerjain apa

  • Tahu mana tugas yang penting banget (yang gak boleh telat)

  • Lebih gampang atur waktu dan sumber daya tim

Cara Bikin Gantt Chart (5 Langkah Mudah)

1. Kumpulin Detail Proyek Dulu

Sebelum bikin chart-nya, pastiin kamu udah punya info penting kayak:

  • Kapan proyek mulai dan selesai

  • Apa aja hasil yang mau dicapai (misalnya: halaman web, video, laporan)

  • Tugas-tugas yang penting

  • Siapa aja timnya

  • Tugas mana yang saling bergantung

Tips: Kadang setelah proyek selesai, ada tugas lanjutan juga. Misalnya, setelah launching website, kamu mungkin perlu monitoring performanya. Catat juga itu.

2. Bagi Proyek Jadi Tugas-Tugas Kecil

Setelah tahu hasil akhirnya, kamu bagi proyek jadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih spesifik.

Contoh:
Daripada cuma nulis "Buat halaman web", kamu bisa pecah jadi:

  • Cari ilustrasi

  • Desain tombol CTA

  • Tulis konten

  • Review desain

Tips: Kalau bingung, kamu bisa pakai metode WBS (Work Breakdown Structure) biar lebih rapi dalam mengatur tugas.

3. Atur Jadwal dan Urutan Tugas

Sekarang waktunya bikin garis waktu (timeline). Taruh di bagian atas chart. Terus buat batang horizontal buat tiap tugas, dari tanggal mulai sampai selesai.

Jangan lupa tandain urutan tugas yang saling bergantung.

Contoh:
Kamu gak bisa nulis artikel sebelum outline-nya disetujui. Nah, kamu bisa tunjukin itu dengan anak panah yang menghubungkan dua tugas.

Tips: Cari juga jalur kritis—yaitu urutan tugas yang kalau salah satu telat, proyek keseluruhan juga ikut mundur.

4. Tambahkan Milestone (Tanda Penting)

Milestone itu titik penting dalam proyek, misalnya:

  • Kick-off meeting

  • Draft selesai

  • Persetujuan dari atasan

  • Hari peluncuran

Biasanya ditandai dengan simbol seperti diamond (🔶), biar gampang kelihatan di chart-nya.

Tips: Sesuaikan milestone dengan kebutuhan tim kamu. Kamu bisa pakai milestone buat atur waktu rapat, evaluasi, atau presentasi.

5. Gunakan Warna Biar Lebih Mudah Dibaca

Warna bikin chart jadi gampang dimengerti. Kamu bisa pakai warna untuk:

  • Nunjukin status tugas (belum mulai, dikerjakan, selesai)

  • Tunjukin siapa yang ngerjain

  • Tunjukin level prioritas

  • Bedain fase proyek

Tips: Bikin legend (penjelasan warna) di bagian atas chart supaya semua orang ngerti arti warna-warna itu.

Contoh Gantt Chart

Misalnya kamu lagi bikin artikel blog. Gantt chart-nya bisa punya:

  • Timeline di bagian atas

  • Tugas-tugas seperti "Riset", "Tulis draft 1", "Review", "Final edit", "Publish"

  • Warna yang beda untuk tiap fase (misalnya: riset = biru, tulis = hijau, revisi = merah)

  • Panah antar tugas yang saling berkaitan

  • Simbol diamond buat milestone kayak "Draft selesai" dan "Publish"

Dengan begitu, siapa pun yang lihat chart itu langsung ngerti alur kerja dan status proyek.

Bikin Gantt Chart di FigJam

FigJam punya template Gantt chart yang udah siap pakai. Kamu bisa:

  • Drag & drop elemen kayak batang tugas, panah, warna, simbol milestone

  • Kolaborasi bareng tim langsung di dalam FigJam pakai fitur real-time

  • Pakai template tambahan seperti "Kickoff Meeting" atau "Meeting Notes" biar lebih rapi

Jadi kamu gak perlu mulai dari nol — tinggal pakai yang udah disiapkan, terus sesuaikan dengan proyekmu.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya