Install Web App

Belajar Figma. #153 Action Plan

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

09 Juni 2025

Apa itu Action Plan?

Action plan itu seperti peta jalan atau rencana kerja yang menjelaskan langkah-langkah yang harus kamu dan tim lakukan untuk mencapai sebuah tujuan. Bayangkan kamu mau bikin proyek atau mencapai target tertentu, action plan ini jadi panduan supaya kamu nggak bingung harus mulai dari mana, siapa yang harus ngapain, dan kapan tugas itu harus selesai.

Action plan biasanya terdiri dari beberapa hal penting seperti:

  • Tujuan yang jelas dan spesifik (supaya kamu tahu apa yang ingin dicapai)

  • Daftar tugas atau langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu

  • Orang atau tim yang bertanggung jawab untuk tiap tugas

  • Batas waktu kapan tugas harus selesai

  • Tonggak pencapaian penting (milestones) yang jadi tanda progres kerja kamu

Kenapa Action Plan Penting?

Kalau kamu nggak punya action plan, biasanya pekerjaan jadi berantakan. Kadang kamu atau tim bingung siapa yang harus ngapain duluan, tugas yang penting terlewat, atau kerja jadi nggak terorganisir. Dengan action plan, kamu bisa:

  • Menentukan prioritas tugas supaya yang penting dikerjakan duluan

  • Memudahkan memantau sejauh mana progres proyek berjalan

  • Membuat semua anggota tim paham peran mereka dan yakin dengan apa yang mereka kerjakan

  • Membantu mewujudkan rencana besar (strategi) jadi tindakan nyata yang bisa diikuti dan diukur hasilnya

Kapan Kamu Butuh Action Plan?

Action plan bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan, baik itu untuk tujuan pribadi maupun pekerjaan tim. Contohnya:

  • Kamu mau belajar skill baru secara terstruktur

  • Meluncurkan produk baru

  • Mengatur kampanye pemasaran supaya berjalan lancar

  • Menyelesaikan proyek tertentu dalam waktu yang sudah ditentukan

Jenis action plan bisa berbeda-beda, misalnya:

  • Project action plan: Rencana kerja khusus untuk menyelesaikan proyek

  • Business action plan: Langkah-langkah buat mengembangkan bisnis, seperti menambah pelanggan atau meningkatkan penjualan

  • Marketing action plan: Rencana menjalankan kegiatan pemasaran, seperti membuat iklan dan konten promosi

  • Personal action plan: Rencana untuk mencapai tujuan pribadi, seperti memperbaiki kesehatan, mengatur keuangan, atau mengembangkan karier

Cara Membuat Action Plan dalam 5 Langkah Mudah

1. Tentukan Tujuan yang Jelas

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Gunakan metode SMART supaya tujuan kamu jelas dan realistis. SMART artinya:

  • Specific (spesifik): Tujuan harus jelas, bukan umum. Contoh: “Mau baca lebih banyak buku” kurang jelas. Lebih baik “Baca 20 halaman buku Refactoring UI setiap hari.”

  • Measurable (terukur): Kamu harus bisa mengukur progresnya. Misal, menghitung jumlah halaman yang sudah dibaca.

  • Achievable (bisa dicapai): Tujuan harus masuk akal, jangan terlalu berat.

  • Relevant (relevan): Tujuan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kamu.

  • Time-bound (ada batas waktu): Beri tenggat waktu, misalnya 1 bulan.

Dengan tujuan SMART, kamu punya target yang jelas dan bisa dipantau kemajuannya.

2. Buat Daftar Tugas dan Urutkan Prioritas

Setelah tahu tujuan, buatlah daftar semua tugas yang perlu kamu kerjakan supaya tujuan tercapai. Contoh, kalau tujuanmu adalah “meningkatkan aksesibilitas website,” tugasnya bisa berupa:

  • Mengecek bagian mana saja yang sulit diakses

  • Melakukan riset kebutuhan pengguna dengan disabilitas

  • Bekerja sama dengan tim developer untuk memperbaiki fitur

Kemudian, atur prioritas tugas-tugas ini supaya tahu mana yang harus dikerjakan duluan dan mana yang bisa ditunda. Gunakan matriks Eisenhower untuk mempermudah:

  • Mendesak & penting: Kerjakan segera (contoh: deadline besok)

  • Penting tapi tidak mendesak: Rencanakan pengerjaan berikutnya

  • Mendesak tapi tidak penting: Delegasikan ke orang lain jika bisa

  • Tidak penting dan tidak mendesak: Bisa dihapus atau dikerjakan nanti saja

Dengan ini, kamu nggak akan buang waktu untuk tugas yang nggak begitu penting.

3. Tentukan Sumber Daya yang Dibutuhkan

Cek apa saja yang kamu perlukan untuk menyelesaikan tiap tugas, seperti:

  • Siapa yang akan mengerjakannya (tim atau individu)

  • Alat atau software yang diperlukan

  • Budget atau biaya yang harus disiapkan

Kalau timmu besar, bikin juga dokumen yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing supaya semua paham peran mereka.

4. Tetapkan Batas Waktu dan Milestones

Supaya rencana kamu teratur, buat batas waktu untuk tiap tugas dan juga milestones, yaitu titik-titik penting yang menunjukkan kemajuan besar.

Misalnya, kalau kamu punya proyek selama 3 bulan, milestone bisa berupa:

  • Selesai riset pasar di bulan pertama

  • Selesai buat konten di bulan kedua

  • Luncurkan produk di bulan ketiga

Batas waktu dan milestone membantu kamu tahu kapan harus menyelesaikan bagian tertentu dan tetap on track.

5. Pantau dan Evaluasi Progres

Setelah action plan dibuat, jangan lupa untuk rutin mengecek progres. Bisa dengan:

  • Meeting rutin untuk update status pekerjaan

  • Membuat laporan perkembangan

  • Mengevaluasi jika ada masalah, dan siap untuk melakukan perubahan atau penyesuaian rencana

Jangan takut untuk mengubah rencana kalau ada hal yang nggak sesuai supaya tujuan tetap bisa tercapai.

Tips Supaya Action Plan Kamu Berhasil

  • Pakai template action plan supaya lebih cepat dan rapi bikin rencananya

  • Gunakan aplikasi manajemen proyek (seperti Trello, Asana, atau bahkan FigJam) untuk mengatur tugas dan mengingatkan deadline otomatis

  • Tandai tugas yang sudah selesai supaya kamu dan tim tahu sejauh mana progresnya

  • Selalu diskusikan tugas yang belum selesai agar bisa cari solusi cepat kalau ada hambatan

Contoh Sederhana Action Plan untuk Kampanye Pemasaran

Tujuan:
Meluncurkan kampanye pemasaran produk baru dalam waktu 3 bulan.

Milestone 1: Siapkan strategi dan materi pemasaran

  • Riset pasar

  • Tentukan siapa target pasar dan pesan yang ingin disampaikan

  • Buat konten promosi (postingan media sosial, email, iklan)

Milestone 2: Jalankan kampanye di berbagai platform

  • Jadwalkan posting konten

  • Luncurkan kampanye di media sosial dan platform lain

  • Pantau performa dan respon dari pelanggan

Milestone 3: Buat laporan hasil kampanye

  • Lacak data penting (pengunjung website, interaksi, penjualan)

  • Analisa hasil dan apa yang berhasil

  • Buat laporan untuk evaluasi ke depan

Gunakan FigJam untuk Membuat Action Plan

FigJam menyediakan template khusus yang memudahkan kamu membuat dan membagikan action plan secara visual. Dengan FigJam, kamu bisa:

  • Buat rencana strategis jangka panjang dan pecah jadi tugas-tugas kecil

  • Monitor progres tugas secara real-time

  • Kolaborasi dengan tim, jadi semua orang bisa lihat dan update rencana secara langsung

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya