Install Web App

Belajar Figma. #143 Organizational Chart

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

04 Juni 2025

Apa Itu Organizational Chart?

Organizational chart (bagan organisasi) adalah gambar atau diagram yang menunjukkan struktur organisasi sebuah perusahaan atau tim. Di dalamnya, kamu bisa lihat siapa bertanggung jawab pada siapa, posisi atau jabatan setiap orang, dan bagaimana hubungan antar tim.

Contohnya: Di atas ada CEO, lalu di bawahnya ada manajer, dan di bawah manajer ada tim-timnya. Semuanya tersusun rapi agar semua orang tahu siapa melakukan apa.

Manfaat Utama Organizational Chart

  1. Memperjelas alur tanggung jawab
    Siapa yang jadi atasan, siapa yang melapor ke siapa? Bagan ini membantu menjawab itu semua.

  2. Memudahkan komunikasi
    Kalau kamu bingung harus tanya siapa soal tugas tertentu, bagan ini bisa jadi panduannya.

  3. Membantu manajemen tim
    Pimpinan bisa melihat struktur dan membagi tugas lebih efektif.

  4. Membantu saat ada perubahan
    Misalnya, ketika perusahaan berkembang, restrukturisasi, atau menambah divisi baru—bagan bisa menunjukkan perubahan itu dengan jelas.

Cara Membuat Organizational Chart (Langkah-langkah)

1. Tentukan Tujuan Pembuatan

Tanya dulu: Untuk apa bagan ini dibuat?

  • Apakah untuk memperbaiki komunikasi?

  • Untuk mempermudah pembagian tugas?

  • Atau untuk membantu proses perubahan organisasi?

Menentukan tujuan akan membuat bagan lebih tepat guna.

2. Pilih Jenis Bagan yang Cocok

Ada banyak jenis bagan organisasi. Pilih yang sesuai dengan struktur perusahaan kamu:

  • Hierarki (tingkatan atasan ke bawahan)

  • Flat (sedikit lapisan manajemen, cocok buat startup)

  • Matrix (berdasar proyek dan keahlian)

  • Divisional (berdasar produk atau wilayah)

3. Kumpulkan Data Organisasi

Cari data penting seperti:

  • Nama karyawan

  • Jabatan dan posisi

  • Siapa melapor ke siapa
    Kamu bisa ambil data dari struktur lama, daftar karyawan, atau deskripsi pekerjaan.

4. Buat Bagan dengan Alat Online

Gunakan alat seperti FigJam untuk membuat bagan. Tools seperti ini membantu:

  • Menyusun kotak-kotak (untuk nama dan posisi)

  • Menghubungkan dengan garis otomatis

  • Menambahkan warna, gambar, atau logo perusahaan

5. Bagikan dan Perbarui Secara Berkala

Organisasi bisa berubah—orang pindah jabatan, tim bertambah, atau proyek baru dimulai. Jadi, pastikan bagan selalu diperbarui dan mudah diakses semua orang.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Organizational Chart?

  • Saat menyusun anggaran: Untuk tahu tim mana butuh tambahan orang atau sumber daya.

  • Saat merekrut dan onboarding: Untuk bantu karyawan baru mengenali struktur tim.

  • Manajemen proyek: Agar tahu siapa pemilik tugas, siapa yang memberi persetujuan.

  • Restrukturisasi perusahaan: Untuk jelaskan peran baru dan perubahan tim.

Kapan Organizational Chart Tidak Cocok Digunakan?

  • Tim yang berubah-ubah: Misalnya tim proyek cepat atau kerja dengan sistem agile.

  • Proyek yang rumit: Kalau tugas dan peran tumpang tindih, bagan bisa malah membingungkan.

  • Hubungan kerja sementara: Seperti kerja dengan freelancer atau mitra jangka pendek.

Alternatif Selain Organizational Chart

Jika bagan organisasi tidak cocok, kamu bisa pakai:

  • RACI Chart: Menjelaskan siapa yang bertanggung jawab, mengambil keputusan, harus dikonsultasikan, dan harus diberi informasi.

  • Flowchart: Menjelaskan alur kerja atau proses kerja daripada hubungan jabatan.

10 Jenis Organizational Chart yang Bisa Dipilih

  1. Hierarki – Umum di perusahaan besar dan pemerintahan

  2. Flat – Cocok untuk startup atau tim kecil

  3. Matrix – Cocok untuk perusahaan kreatif atau proyek besar

  4. Divisional – Untuk perusahaan yang punya produk atau wilayah berbeda

  5. Fungsional – Dikelompokkan berdasarkan keahlian atau divisi

  6. Berbasis Tim – Untuk tim lintas divisi yang bekerja dalam proyek

  7. Berbasis Proses – Cocok untuk manufaktur dan rantai pasokan

  8. Network – Untuk organisasi yang banyak kolaborasi dengan pihak luar

  9. Sirkular – Fokus ke kolaborasi, tanpa struktur atasan-bawahan yang kaku

  10. Line – Struktur garis lurus dari atasan ke bawahan, simpel dan cocok untuk usaha kecil

Tips Membuat Organizational Chart yang Efektif

  1. Gunakan ukuran font dan warna yang mudah dibaca

  2. Usahakan satu halaman saja

  3. Kelompokkan berdasarkan jabatan, divisi, lokasi, dll.

  4. Sertakan info tambahan (email, foto, jabatan, link ke profil)

  5. Gunakan warna untuk membedakan divisi atau peran

  6. Simpan dan bagikan dengan mudah di tools seperti FigJam

Mulai Membuat di FigJam

FigJam menyediakan template gratis untuk membuat org chart dengan mudah. Kamu bisa:

  • Bikin diagram kerja tim

  • Menjelaskan peran dan struktur tanggung jawab

  • Tambahkan elemen brand (warna, logo)

  • Kolaborasi langsung dengan tim

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya