Install Web App

Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

03 Juni 2025

Apa itu Eisenhower Matrix?

Pernah merasa kewalahan dengan banyaknya tugas yang menumpuk? Kadang kita bingung harus mulai dari mana. Nah, Eisenhower Matrix adalah alat bantu yang bisa membantu kamu mengelompokkan dan menentukan prioritas tugas-tugas kamu berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kedesakan.

Nama alat ini diambil dari Presiden Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower, yang pernah berkata:

“Saya punya dua jenis masalah: yang mendesak dan yang penting. Yang mendesak biasanya tidak penting, dan yang penting jarang mendesak.”

Dari filosofi ini, Eisenhower Matrix dibuat untuk membantu orang tidak terjebak menyelesaikan hal-hal kecil yang terasa mendesak, tapi lupa pada tugas besar yang penting untuk jangka panjang.

Bagaimana Bentuk Eisenhower Matrix?

Matrix ini berbentuk kotak besar yang dibagi menjadi empat bagian (kuadran). Setiap kuadran berisi jenis tugas yang berbeda, tergantung apakah tugas itu penting dan/atau mendesak:

1. Penting & Mendesak (Lakukan Sekarang)

  • Ini tugas yang tidak bisa ditunda dan juga berdampak besar.

  • Biasanya ini tugas yang punya deadline dekat dan penting untuk hasil kerja atau proyek.

  • Contoh:

    • Memperbaiki error di website sebelum peluncuran.

    • Menyelesaikan laporan yang harus dikumpulkan hari ini.

2. Penting Tapi Tidak Mendesak (Jadwalkan Nanti)

  • Tugas ini sangat penting, tapi tidak harus dilakukan sekarang juga.

  • Tugas-tugas di sini biasanya berhubungan dengan rencana jangka panjang.

  • Kalau terus ditunda, tugas-tugas ini bisa berubah jadi mendesak.

  • Contoh:

    • Menyusun strategi bisnis untuk 3 bulan ke depan.

    • Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skill.

3. Mendesak Tapi Tidak Penting (Delegasikan ke Orang Lain)

  • Ini tugas yang terasa perlu cepat diselesaikan, tapi sebenarnya tidak harus kamu sendiri yang kerjakan.

  • Cocok untuk didelegasikan ke rekan kerja, asisten, atau freelancer.

  • Contoh:

    • Membalas email rutin dari klien.

    • Menyusun laporan mingguan yang tidak terlalu berdampak.

4. Tidak Penting & Tidak Mendesak (Abaikan atau Hapus)

  • Tugas di sini biasanya menghabiskan waktu tapi tidak memberikan hasil nyata.

  • Kalau kamu sedang sibuk, tugas-tugas ini sebaiknya dihapus saja dari daftar.

  • Contoh:

    • Ikut rapat yang tidak relevan dengan pekerjaanmu.

    • Scroll media sosial tanpa tujuan yang jelas.

Kenapa Eisenhower Matrix Penting?

Tanpa sadar, banyak orang lebih memilih mengerjakan tugas yang mudah dan cepat selesai, walaupun itu sebenarnya tidak penting. Ini dikenal sebagai mere urgency effect—kita lebih suka menyelesaikan hal kecil yang cepat selesai, daripada fokus ke hal besar yang butuh waktu.

Eisenhower Matrix membantu kamu melawan kebiasaan ini dengan menyusun daftar tugas berdasarkan manfaat dan dampaknya. Jadi kamu tidak hanya terlihat sibuk, tapi benar-benar produktif dan mengerjakan hal yang penting.

Manfaat Menggunakan Eisenhower Matrix

Dengan menggunakan matrix ini, kamu dan tim bisa:

  • Menentukan prioritas yang lebih jelas dalam pekerjaan sehari-hari.

  • Menghindari stres karena semua tugas terasa penting.

  • Bekerja lebih efisien karena fokus hanya pada hal yang berdampak besar.

  • Membantu seluruh tim berkolaborasi lebih baik, karena semua tahu apa yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Cara Menggunakan Eisenhower Matrix

Kamu bisa mulai dengan menulis semua tugas yang ada di daftar to-do kamu. Lalu, kelompokkan satu per satu ke dalam empat kuadran tadi.

Contoh langkahnya:

  1. Tulis semua tugas atau proyek.

  2. Tanya ke diri sendiri:

    • Apakah ini penting untuk tujuan utama saya?

    • Apakah ini mendesak, harus segera dilakukan?

  3. Tempatkan tugas itu ke kuadran yang sesuai:

    • Kuadran 1: Kerjakan sekarang.

    • Kuadran 2: Jadwalkan untuk nanti.

    • Kuadran 3: Delegasikan.

    • Kuadran 4: Hapus atau abaikan.

Kamu juga bisa pakai template Eisenhower Matrix di FigJam (Figma) untuk mengatur ini secara visual.

Tips agar Lebih Efektif Menggunakan Matrix Ini

Berikut beberapa tips agar Eisenhower Matrix kamu benar-benar membantu:

  1. Jangan kebanyakan tugas di satu kuadran
    Idealnya, isi maksimal 7 tugas di setiap kuadran supaya tidak membingungkan.

  2. Pisahkan tugas kerja dan tugas pribadi
    Buat dua matrix: satu untuk pekerjaan, satu lagi untuk urusan pribadi seperti belanja, olahraga, atau keluarga.

  3. Update secara berkala
    Tugas bisa berubah status. Misalnya, tugas penting yang tadinya tidak mendesak bisa jadi mendesak minggu depan. Jadi, selalu cek dan update matrix kamu.

Gunakan FigJam untuk Membuat Eisenhower Matrix Bareng Tim

FigJam adalah alat kolaborasi online dari Figma yang bisa kamu gunakan untuk membuat Eisenhower Matrix secara bersama-sama. Fitur-fiturnya:

  • Kolaborasi real-time: semua orang bisa ikut menyusun, memberi komentar, atau diskusi langsung.

  • Kustomisasi tampilan: ubah warna, tambahkan stiker, dan buat matrix kamu lebih menarik.

  • Lacak status tugas: kamu bisa menambahkan keterangan siapa yang mengerjakan tugas mana dan kapan.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya