Install Web App

Belajar Figma. #137 Project Proposal

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

03 Juni 2025

Apa itu Project Proposal?

Project proposal adalah dokumen atau tulisan yang menjelaskan rencana sebuah proyek secara lengkap dan terperinci. Di dalamnya kamu menjelaskan apa tujuan proyek, siapa saja yang terlibat, apa saja yang akan dikerjakan, berapa biayanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan kenapa proyek ini penting.

Tujuan utama dari proposal ini adalah untuk meyakinkan orang lain—misalnya atasan, klien, investor, atau anggota tim—agar mereka setuju dan mendukung proyek kamu. Mereka juga bisa membantu memberikan uang, tenaga kerja, atau izin agar proyek bisa berjalan.

Bayangkan kamu ingin bikin acara besar atau produk baru. Supaya orang lain percaya dan mendukung idemu, kamu harus bisa menjelaskan semuanya secara jelas dan meyakinkan. Nah, di situlah fungsi project proposal.

Kenapa project proposal itu penting?

Menulis proposal proyek itu bukan sekadar formalitas. Ada banyak manfaatnya, antara lain:

  1. Menyatukan tim dalam satu tujuan
    Semua orang jadi tahu arah dan tujuan proyek, sehingga bisa kerja bareng tanpa salah paham.

  2. Menjelaskan nilai proyek ke orang luar
    Misalnya ke klien baru, investor, atau atasan. Proposal ini menunjukkan bahwa proyek kamu layak didukung karena punya manfaat.

  3. Menunjukkan bahwa kamu profesional dan siap
    Proposal yang rapi dan detail bikin orang percaya bahwa kamu tahu apa yang kamu lakukan.

Kapan harus membuat project proposal?

Kamu perlu menulis proposal proyek saat:

  1. Mau memilih vendor atau mitra kerja
    Proposal bisa membantu kamu membandingkan layanan dari beberapa pihak—mana yang paling sesuai dari segi harga, hasil, dan cara kerjanya.

  2. Ingin mendapatkan kepercayaan dari atasan atau klien
    Dengan proposal, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu paham apa yang akan kamu kerjakan dan sudah mempertimbangkan berbagai risiko.

  3. Ingin mengatur anggaran dan waktu kerja
    Proposal memuat perhitungan biaya dan jadwal. Jadi kamu bisa mulai merencanakan lebih jelas.

  4. Mau menjelaskan proyek ke klien
    Supaya klien paham apa yang akan mereka dapat, kapan hasilnya keluar, dan berapa biayanya.

  5. Mau memulai proyek secara resmi
    Setelah proposal disetujui, proyek bisa langsung dimulai karena semua sudah jelas: dari jadwal, tim, sampai biaya.

Jenis-jenis project proposal

Proposal itu tidak selalu sama bentuknya. Ada beberapa jenis tergantung kebutuhan:

  1. Solicited Proposal
    Proposal yang dibuat karena ada permintaan resmi (biasanya disebut RFP - Request for Proposal). Misalnya, perusahaan mencari jasa desain dan membuka “lowongan” untuk vendor mengirimkan proposal.

  2. Unsolicited Proposal
    Proposal yang dikirim secara sukarela tanpa diminta. Misalnya kamu menawarkan kerja sama ke perusahaan, walaupun mereka tidak sedang mencari vendor.

  3. Informal Proposal
    Proposal yang ditulis tanpa format formal, biasanya ditujukan ke orang-orang yang sudah mengenal proyeknya. Lebih santai dan langsung ke poin penting.

  4. Supplemental / Continuation / Renewal Proposal
    Proposal tambahan untuk proyek yang sedang berjalan. Misalnya, kamu ingin memperpanjang proyek, menambah anggaran, atau mengubah ruang lingkup kerja.

Cara membuat project proposal dalam 5 langkah

Walaupun kelihatannya rumit, bikin proposal proyek bisa kamu lakukan dalam 5 langkah sederhana:

1. Jelaskan tujuan, manfaat, risiko, dan cara menghadapinya

Mulai dari:

  • Apa yang ingin kamu capai dengan proyek ini?

  • Apa manfaatnya bagi perusahaan, tim, atau klien?

  • Apa saja risiko yang mungkin terjadi?

  • Bagaimana cara kamu mengatasi risiko tersebut?

Contoh: Kalau kamu membuat aplikasi kasir, manfaatnya adalah memudahkan toko mencatat transaksi. Risikonya, mungkin aplikasinya error. Solusinya? Kamu sediakan tim teknis untuk perbaikan cepat.

2. Tentukan tujuan, anggaran, dan kebutuhan proyek

  • Buat tujuan yang jelas dan terukur (contohnya: selesai dalam 3 bulan, meningkatkan penjualan 20%, dll).

  • Hitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk alat, software, tenaga kerja, dan lainnya.

  • Tulis siapa saja yang akan mengerjakan proyek dan apa peran mereka.

3. Jelaskan ruang lingkup dan hasil proyek

  • Tulis dengan jelas apa saja yang akan kamu kerjakan (dan yang tidak dikerjakan).

  • Buat daftar tugas dari awal sampai akhir.

  • Tentukan hasil akhirnya: misalnya aplikasi jadi, website aktif, atau laporan selesai.

4. Buat jadwal waktu (timeline)

  • Hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap bagian proyek.

  • Buat jadwal dari awal hingga selesai.

  • Saat proyek berjalan, jadwal ini bisa kamu gunakan untuk memantau kemajuan tim.

5. Tulis ringkasan singkat (executive summary)

Ini semacam ringkasan yang menjelaskan proyek kamu dalam beberapa kalimat. Isinya:

  • Apa masalahnya?

  • Apa solusi yang kamu tawarkan?

  • Kenapa solusi ini penting?

Contoh: "Banyak toko masih mencatat transaksi secara manual, yang rawan kesalahan. Kami membuat aplikasi kasir digital yang mudah digunakan untuk mencatat penjualan dan stok barang secara otomatis."

Tips cepat: Gunakan FigJam untuk mulai menulis proposal

Kalau kamu ingin cara yang lebih praktis, kamu bisa gunakan template project proposal di FigJam (produk dari Figma). FigJam punya fitur drag-and-drop yang mudah digunakan, dan kamu juga bisa menambahkan logo atau warna khas brand kamu agar proposal terlihat profesional.

Kamu juga bisa melihat contoh-contoh proposal yang dibuat oleh komunitas desainer lain untuk dapat inspirasi.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya